Entri Populer

Senin, 11 April 2011

kisah utara dan selatan

Alkisah ada sepasang kekasih yang begitu penuh lika-liku kisah asmara mereka. Sebut saja sang lelaki nya adalah si utara dan sang wanita nya adalah si selatan. Kisah mereka berawal dari sebuah pertemuan mereka yang tak sengaja di segerombol kawanan mahasiswa jakarta yang ingin kuliah di jogja. Utara yang merupakan salah satu pemimpin gerombolan tersebut, mempunyai rencana untuk mengadakan acara tatap muka dengan sesama kawanan mahasiswa jakarta di taman mini. Acara itu pun berjalan dengan lancar dan ramai, di acara itu si utara untuk pertama kalinya melihat si selatan secara langsung setelah sebelumnya sempat berkomunikasi di jejaring sosial dan telepon genggam. Saat itu utara hanya diam menatap si selatan tanpa bahasa dia hanya memandangi selatan dari kejauhan, begitu takjubnya si utara melihat selatan dan jatuh cinta pada pandangan pertama itulah istilahnya. Singkat cerita akhirnya para kawanan mahasiswa jakarta tersebut berangkat ke jogja untuk menimba ilmu di universitas kerakyatan (katanya). Mereka mulai hidup mandiri jauh dari orang tua dengan menjelma menjadi anak kosan yang hidupnya tergantung pada uang kiriman orang tua.
Di kota Jogja keinginan utara untuk lebih mengenal selatan sangatlah kuat sekali, akhirnya karena sudah terlanjur cinta pada pandangan pertama utara pun dengan sekuat tenaga dan percaya diri dibalut dengan tekad yang kuat dia melancarkan taktik gerilya *macam jend.sudriman untuk memikat sang selatan agar mau menjadi kekasihnya. Segala cara dilakukan utara untuk lebih dekat dengan selatan mulai dari mengajak makan malam bersama (hampir setiap hari), mengajaknya berenang, jalan ke sunmor, nonton sirkus (disini selatan yang seorang penonton ternyata mengalami tragedi yang mungkin tak terlupakan seumur hidupnya) . Semuanya itu dilakukan utara dengan penuh semangat dan pengorbanan uang bulanan tentunya. Suatu saat ada konflik saat utara masih dalam masa gerilya menaklukan hati selatan. Konflik ini berawal dari utara yang berniat ingin mengikuti mata kuliah si selatan dan pada sore hari utara meminjam materi kuliah yang akan digunakan selatan keesokan harinya. Nah karena si utara berniat menjahili selatan dengan pura-pura mengembalikan materi itu besok saja, lalu selatan pun marah karena dia sangat butuh materi itu untuk dia pelajari malam harinya. Lantas utara tak enak hati akhirnya mengembalikannya segera ke selatan pada malam harinya. Mulai malam itu utara dan selatan pun tidak saling berkomunikasi lagi dan bertegur sapa karena selatan sangat membenci kelakuan utara yang sangat menjengkelkan itu walaupun menurut utara hanya iseng belaka tapi selatan menanggapinya dengan serius karena itu menyangkut nasib perkuliahannya. Utara pun sangat menyesali perbuatannya yang ternyata berimbas pada kemarahan selatan yamg lalu tak mau berkomunikasi dan bertegur sapa lagi dengan utara untuk jangka waktu yang cukup lama. Satu setengah bulan pun berselang akhirnya selatan pun bisa memaafkan perbuatan utara itu dan hubungan mereka pun baik kembali. Waktu pun berjalan begitu deras, sederas kucuran keringat tukang jagal ayam di pasar dan utara pun berpikir sudah saatnya dia menyatakan cintanya ke selatan setelah sekitar delapan bulan bergerilya. Suatu malam yang dingin dan mencekam layaknya malam-malam di film horor Indonesia..setelah seperti biasanya utara dan selatan makan malam bersama dan utara beraksi. Dengan sedikit rasa malu-malu akhirnya utara menyatakan cintanya langsung di hadapan selatan dengan gayanya yang unik dan eksentrik. Selatan pun menerima cinta dari sang utara, mereka berdua pun resmi menjadi sepasang kekasih yang saling menyayangi kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Utara dan selatan pun berjanji bahwa mereka akan saling mencintai hingga semua jarum jam di dunia berhenti bergerak selamanya. Karena cinta dan waktu berbanding linier.